-28 Maret: Pemerintah Hamas diambil sumpahnya dipimpin Perdana Menteri Ismail Haniyah. Barat belakangan memotong dana bantuan,
memicu kekuatiran kolapsnya ekonomi di wilayah Palestina. Hamas kukuh dalam pendiriannya menolak negara Israel dan kesepakatan
perdamaian sementara serta ogah mengurangi cara-cara kekerasan.
-28 Juni: Israel lancarkan serbuan masfi ke Jalur Gaza setelah satu tentaranya ditahan militan Palestina. Lusinan pejabat
Hamas, termasuk para menteri dan wakilnya ditangkap Israel. Ofensif ke Gaza itu beberapa bulan kemudian dibayangi perang antara
Israel dengan kelompok militan Hizbullah di Libanon.
-2 September: Para petugas sipil di teritori Palestina mulai mogok karena gajinya berbulan-bulan tak dibayar.
-1 Oktober: Delapan orang tewas saat kekerasan meletup antara faksi Hamas dan Fatah, dipicu perundingan pembentukan pemerintahan
bersatu.
-1-7 November: Israel menyerbu utara Gaza yang menewaskan sedikitnya 56 orang Palestina, mayoritas sipil. Akhir bulan,
perundingan pemerintah bersatu mandek.
-11-16 Desember: Sedikitnya 20 warga terbunuh dalam bentrok baru setelah Abbas mengumumkan pada 16 Desember bahwa ia bakal
mendesak pemilu baru.
-23 Desember: Perdana Menteri Israel Ehud Olmert bertemu Mahmud Abbas. Israel berjanji menyalurkan dana buat Palestina,
bertujuan melanjutkan perundingan proses perdamaian Timur Tengah.
2007
-4 Januari: Bentrok berdarah antar Palestina
meletup lagi yang menewaskan 13 orang.
-13 Januari: Pegawai sipil mengakhiri mogok panjang.
-21 Januari: Abbas bertemu pemimpin Hamas di pengasingan Khaled Meshaal di Damaskus, Suriah, tapi mereka gagal mencapai
kesepakatan atas pemerintah bersatu.
-25 Januari: Bentrok meledak lagi dan baku tembak berlanjut hingga awal Februari yang mengabaikan seruan banyak pihak agar
tenang.
-2 Februari: Empat kuartet Timur Tengah bertemu dan setuju mempercepat upaya menuju penciptaan sebuah negara Palestina.
-4 Februari: Gencatan senjata Gaza muncul setelah bentrok yang telah menewaskan sekitar 100 warga Palestina dalam dua bulan
terakhir.
-7 Februari: Para pemimpin Palestina yang berlawanan bertemu di kota Mekkah, Arab Saudi sesuai undangan Raja Arab Saudi
Abdullah.
-8 Februari: Kedua belah pihak meneken perjanjian komprehensif buat Haniyah menyusun pemerintah bersatu setelah pencapaian
kesepakatan atas pembagian pos-pos kementrian. AFP/AP/dwi arjanto