Welcome Visit to Agadide Web

-
Home
-
-
-
-
-
-
-
8
-
-
11
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Amerika Belum Aman


Senin, 08 Januari 2007 | 06:29 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Senin, 11 September 2006. Lima tahun sudah umur serangan teroris ke menara kembar di New York dan sejumlah situs penting di Amerika Serikat. "Kini kita lebih aman," kata Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dalam sebuah wawancara khusus di televisi CNN, CBS, dan Fox News guna memperingati peristiwa itu.

"Tapi kita belum benar-benar aman," tutur bekas penasihat keamanan Presiden George W. Bush saat Al-Qaidah melancarkan serangan pada 2001. Dalam sebuah jejak pendapat yang dilansir CNN saat itu, 43 persen dari 1.033 responden dewasa merasa yakin Amerika aman. Adapun 25 persen bilang tidak.

"Selama lima tahun terakhir ini kami sukses besar dalam mengantisipasi berbagai ancaman," sesumbar John Negroponte, kepala intelijen nasional, yang kini menjadi wakil Rice. Padahal hanya 38 persen responden yang setuju dengan Negroponte. Selebihnya, sekitar 60 persen, menyangsikan kiprah pemerintah itu.

Benarkah sejak pasukan koalisi pimpinan Amerika menggempur Irak pada 2003 atas nama "Perang Melawan Teror", negeri adidaya itu benar-benar aman? "Sejauh ini baru empat kota besar yang punya sistem komunikasi darurat terdepan," begitu bunyi laporan Department of Homeland Security yang dilansir Rabu lalu.

Masih menurut laporan itu, kota-kota yang dimaksud adalah Washington, D.C.; San Diego, California; Minneapolis-St Paul, Minnesota; dan Columbus, Ohio. Sistem komunikasi darurat yang mereka punyai memungkinkan kepolisian, dinas kebakaran, dan petugas medis melakukan koordinasi secara penuh selama krisis.

Dua kota kecil lainnya yang tercatat memiliki kemampuan serupa adalah Sioux Falls, South Dakota, dan Laramie, Wyoming. Kesimpulan itu diperoleh setelah departemen tersebut menggelar serangkaian survei atas sistem komunikasi tanggap darurat di 75 wilayah urban dan metropolitan.

Kota New York yang terkena imbas terburuk saat serangan 2001 dengan korban tewas 3.000 jiwa itu justru tak masuk daftar. Padahal, menurut laporan itu, miskinnya komunikasi antara kepolisian dan dinas kebakaran menjadi biang keladi tewasnya petugas pemadam kala itu. Pun Chicago, kota yang berpotensi jadi target serangan.

Komisi 11 September, yang selama ini menyelidiki serangan, mendesak agar wilayah urban di kota-kota besar di sana memiliki sistem komunikasi tanggap darurat lintas operasi terdepan, meski sejauh ini ke-75 wilayah urban dan metropolitan yang mereka tinjau sudah memiliki kebijakan lintas operasi.

"Cuma kesigapan dan perencanaannya masih lemah," laporan itu menggarisbawahi. "Bahkan beberapa dinas darurat masih perlu mendapat latihan rutin." Lalu apa kata Howard Dean, Ketua Komite Nasional Demokratik, yang juga diwawancarai di televisi bersama Rice? "Saya pikir kita dalam masalah."

Terimakasih Atas Kunjungan Anda! Amanai.....!!!!